Top 10 Komoditas Ekspor Jepang dan Syarat Mutunya

Top 10 Komoditas Ekspor Jepang dan Syarat Mutunya

Tahukah kamu? Jepang adalah salah satu mitra dagang terbesar untuk Indonesia. Nilai ekspor Jepang juga sangat tinggi. Dimulai dari sektor pertanian, perikanan, hingga perhutanan memiliki potensi ekspor yang besar. 

Sejauh ini, ekspor Indonesia ke Jepang juga masih cukup stabil. Apakah Titipers penasaran dengan komoditas apa saja ekspor Indonesia ke Jepang? Yuk, simak selengkapnya di sini! 

10 Komoditas Ekspor Jepang Terbaik

Seperti yang kamu tahu, kegiatan ekspor Indonesia menjadi salah satu sumber penghasilan tertinggi. Adapun barang ekspor Indonesia ke Jepang adalah sebagai berikut.

1. Produk Karet (Ban)

Produk Karet
Produk Karet | Sumber Gambar: pixabay.com

Komoditas pertama ekspor Jepang adalah produk olahan karet, yakni ban. Sesuai dengan informasi yang diungkap Kemendag, ban dari karet Indonesia memang memiliki kualitas unggul dan banyak digunakan oleh berbagai industri otomotif Jepang.

Selain itu, produk ban Indonesia juga diakui memiliki daya tahan yang kuat dengan tingkat elastisitas yang baik. Sementara untuk syarat regulasinya tidak ada aturan khusus yang mengatur importasi ban baru maupun bekas.

Ada pula beberapa undang-undang yang mengatur regulasi penjualan ban. Meliputi Undang-Undang Kendaraan Jalan (Road Vehicles Law) dan Undang-Undang terhadap premi yang tidak bisa dijustifikasi serta representasi yang menyesatkan.

Baca Juga: 15 Produk Ekspor Indonesia Paling Populer, Lengkap!

2. Minyak Atsiri

Minyak Atsiri
Minyak Atsiri | Sumber Gambar: pixabay.com

Produk terbesar kedua untuk ekspor Indonesia ke Jepang adalah minyak atsiri. Minyak ini murni berasal dari bunga, kuncup, kulit kayu, biji tanaman, hingga organ hewan tertentu. Minyak atsiri sendiri sangat bermanfaat untuk kebutuhan aromaterapi guna menghilangkan stres dan dapat menyegarkan kondisi fisik yang tidak fit. 

Di Negari Sakura, minyak atsiri dipakai sebagai bahan wewangian kosmetik dan aromaterapi. Kemudian, untuk regulasi dan prosedur ekspor Jepang yang sampai detik ini digunakan ialah sesuai dengan aturan di bawah Foreign Exchange and Foreign Trade Act berdasarkan CITIES.

Kemudian, untuk pengolahan resinoid dari minyak atsiri sendiri mengacu pada zat cair, semi padat, atau padat yang sudah diekstraksi dari resin tanaman maupun sumber lainnya.

3. Hasil Hutan

Hasil Hutan
Hasil Hutan | Sumber Gambar: pixabay.com

Mampu menjadi penyedia barang ekspor Indonesia ke Jepang adalah suatu keberuntungan tersendiri untuk negara kita. Terlebih, jika komoditas ini sangat dibutuhkan dan bernilai jual tinggi, contohnya seperti hasil hutan.

Dalam aspek kegiatan ekspor Jepang, ada beberapa produk yang memiliki potensi tertinggi. Di antaranya adalah kayu gergajian dan kayu lapis. Pada prinsipnya, tidak ada regulasi yang ditetapkan untuk impor kayu gergajian, kecuali kulit kayu yang membutuhkan inspeksi dari Lembaga Perlindungan Tanaman.

4. Plastik

Plastik
Plastik | Sumber Gambar: pixabay.com

Apa saja ekspor Indonesia ke Jepang yang memiliki regulasi cukup ketat? Plastik adalah salah satu jawabannya. Titipers harus tahu bahwa produk yang dibuat melalui beberapa tahapan daur ulang ini nyatanya diberlakukan syarat yang sangat ketat sebelum dapat masuk ke negara tujuan ekspor seperti Jepang.

Regulasi ini mencakup ketentuan undang-undang Sanitasi Pangan. Ini bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat dari bahasa kesehatan yang diakibatkan karena konsumsi makanan maupun minuman.

Para eksportir Indonesia wajib lapor kepada Menteri Kesehatan serta Tenaga Kerja dan Kesejahteraan sebelum memutuskan impor. Hal tersebut wajib dilakukan karena plastik merupakan barang ekspor Indonesia ke Jepang yang mengandung limbah tinggi dan berisiko mengganggu kesehatan.

5. Minyak Sawit

Minyak Sawit
Minyak Sawit | Sumber Gambar: pixabay.com

Komoditas untuk  ekspor Jepang berikutnya adalah minyak sawit. Titipers pasti sudah tahu kalau Indonesia memiliki hasil sawit yang melimpah ruah. Jepang sendiri akan mengolah produk tersebut untuk produksi makanan, kecantikan, dan perawatan kulit.

Tentu saja, memahami regulasi barang ekspor Indonesia ke Jepang adalah aspek pertama yang harus dipatuhi, termasuk ketika mengirimkan minyak sawit. Terlebih, minyak sawit memiliki nilai jual tinggi dan masuk ke salah satu produk membutuhkan perhatian khusus. Jadi, kualitas minyak serta kandungannya wajib diperhitungkan.

Regulasinya sendiri meliputi Undang-Undang Perlindungan Tanaman, Undang-Undang Sanitasi Pangan, Undang-Undang Standar Pertanian Jepang, Regulasi Pabean dan Tarif Bea Cukai, hingga Regulasi Tindakan Sementara Kepabeanan. Selain itu, setiap undang-undang juga memiliki syarat dan aturannya masing-masing.

6. Kopi

Kopi
Kopi | Sumber Gambar: pixabay.com

Tahukah kamu apa saja ekspor Indonesia ke Jepang yang sangat populer? Kopi adalah salah satunya. Produk dari Indonesia ini, terutama jenis arabika dan robusta memiliki daya tarik serta keunikan yang banyak disukai oleh masyarakat  di Negeri Sakura.

Hal tersebut terjadi karena kedua jenis kopi tersebut memiliki aroma yang menggugah selera. Sehingga, keduanya sangat cocok disajikan di café maupun restoran yang menyediakan produk premium. Sementara itu, ada regulasi penting mengenai ekspor Jepang produk kopi yang menyangkut kategori penting dan standar seperti berikut.

  • Biji kopi hijau: Disiapkan dengan membuang kulit bagian luar maupun dalam serta buahnya. Kemudian biji tersebut dikeringkan dan harus melewati proses berikutnya.
  • Kopi biasa: Biji kopi biasa haruskah disangrai dan melewati proses pemanggangan yang terbaik.
  • Kopi instan: Produk ini berupa kopi bubuk larut, butiran, dan bentuk padat lainnya yang didapatkan dari hasil pengolahan maupun pengeringan ekstrak biji kopi sangrai.

Baca Juga: Ekspor Kopi: Peluang, Syarat, Jenis Kopi dan Negara Tujuan

 7. Kelapa

Kelapa
Kelapa | Sumber Gambar: pixabay.com

Produk kelapa Indonesia terus menjadi komoditas ekspor Jepang yang berjalan dan menyumbang penghasilan cukup tinggi untuk negara. Produk yang dijual ke Jepang ini tidak hanya berupa bahan mentah saja, melainkan termasuk minyak kelapa, serat, juga bagian tempurungnya.

Jepang sendiri mengimpor kelapa dari Indonesia untuk berbagai kegunaan. Salah satunya untuk memproduksi makanan sehat dan campuran produk kosmetik alami. Dalam regulasi yang tercantum, eksportir harus menyertakan Sertifikat Karantina Tumbuhan yang dikeluarkan dari instansi pemerintah. 

Sertifikat tersebut akan menyatakan bahwa tidak ada kerusakan buah kelapa yang disebabkan oleh serangga berbahaya. Apabila diketahui ada bakteri ataupun serangga berbahaya, maka kelapa akan diberikan desinfeksi terlebih dahulu sebelum dapat dikirim ke Jepang.

8. Buah-Buahan

Buah
Buah | Sumber Gambar: pixabay.com

Buah-buahan tropis seperti mangga, nanas, hingga pisang termasuk komoditas ekspor Jepang yang setiap tahunnya pasti dikirim dalam jumlah besar. Sebab, hasil komoditas buah-buahan dari Indonesia terkenal dengan kesegaran serta kualitasnya. Kualifikasi inilah yang memenuhi permintaan pasar di Jepang. 

Sementara itu, syarat mutu dan regulasi yang ditetapkan berupa larangan menjual produk yang mengandung zat berbahaya dan tidak bersih. Serta harus menyediakan informasi lengkap di label dan mengolah buah untuk memastikan perlindungan dari penyakit juga hama.

9. Alas Kaki

Alas Kaki
Alas Kaki | Sumber Gambar: pixabay.com

Produk ekspor Jepang selanjutnya adalah alas kaki. Mempunyai desain yang inovatif serta jaminan kenyamanan pemakaian membuat produk ini sangat disukai konsumen Jepang.

Hanya saja, untuk melakukan ekspor, regulasinya harus kamu pertimbangkan dengan matang. Di antaranya adalah bahan sepatu haruslah kulit sintetis, bahan solnya karet, dan larangan akan barang palsu atau merek tiruan.

10. Kakao

Kakao
Kakao | Sumber Gambar: pixabay.com

Terakhir adalah kakao, komoditas ini sangat ramai peminat di Jepang karena dapat diolah menjadi beberapa produk. Baik itu makanan, camilan, hingga kosmetik. Agar dapat melakukan ekspor, terdapat beberapa aturan perundang-undangan sanitasi pangan yang perlu ditaati.

Produknya sendiri meliputi biji kakao bisa dipanggang maupun tidak, kulit kakao, pasta, mentega, lemak dan minyak, cokelat, serta makanan siap saji. Semua produk harus melewati masa pengecekan terhadap kandungan dan bakteri yang ada di dalamnya.

Baca Juga: Syarat dan Cara Ekspor Daun Ketapang ke Jepang

Sudah Tahu Apa Saja Ekspor Indonesia ke Jepang?

Jika tertarik, Titipers bisa menjalankan bisnis ekspor dengan memanfaatkan layanan jual beli online. Kemudahan di era digital ini akan membuat proses ekspor menjadi lebih mudah. Titipers juga bisa melakukan berbagai pembelian dari luar negeri dengan memanfaatkan layanan jasa impor dari Titipbeliin.com

Kamu bisa mempercayakan kebutuhan pengiriman cepat dan mudah lewat situs resmi Titipbeliin. Kemana pun tujuannya dan berapapun jumlah pengiriman, Titipbeliin akan melayani. Bahkan, pengurusan proses pajak dan administrasi akan Titipbeliin urus sampai selesai. Ayo, dapatkan layanan terbaik dan anti ribet bersama Titipbeliin!

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.