Subsidi Ekspor: 4 Manfaat, Cara Pemberian, dan Contohnya

Subsidi Ekspor: 4 Manfaat, Cara Pemberian, dan Contohnya

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan subsidi? Subsidi ekspor adalah istilah yang sering titipers dengar di kehidupan sehari-hari. Apalagi sejak masa pandemi bermula, pemerintah seringkali mengucurkan dana subsidi pada warga yang membutuhkan.

Begitu pula dalam kegiatan jual beli secara global, pemerintah memberikan beragam kebijakan untuk mendorong ekspor di Indonesia. Jika kamu ingin mengetahuinya, baca uraian lengkap di bawah ini!

Apa Itu Subsidi Ekspor?

Ilustrasi Perjanjian Pinjaman
Ilustrasi Perjanjian Pinjaman | Sumber Gambar: Pexels.com

Subsidi ekspor adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mendukung perusahaan lokal agar mereka bisa meningkatkan aktivitas ekspor dan mengurangi penjualan barang/jasa di pasar domestik. Cara yang digunakan adalah pembayaran langsung, keringanan pajak, pinjaman bunga rendah, beriklan ke negara lain.

Baca Juga: Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Ekspor Adalah: Beri Kemudahan hingga Premi Ekspor

Manfaat Subsidi Ekspor

Ilustrasi Interview Kerja
Ilustrasi Interview Kerja | Sumber Gambar: Pexels.com

Mengapa harus melakukan ekspor? Pada prinsipnya, ekspor telah menjadi bagian penting dari pertumbuhan ekonomi. Adapun manfaat subsidi ekspor adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi tingkat pengangguran,
  • meningkatkan Pertumbuhan Produk Domestik (PDB),
  • mendorong ekspor komoditas, dan
  • mencegah penjualan barang/jasa yang sama di pasar lokal.

Cara Pemberian Subsidi Ekspor

Gambaran Kesuksesan Berbisnis
Gambaran Kesuksesan Berbisnis | Sumber Gambar: Pexels.com

Kami akan jelaskan cara pemberian subsidi ekspor. Ini penting agar kamu tahu bagaimana pemerintah percaya pada rakyatnya. Seperti yang titipers ketahui, kebijakan subsidi ekspor diterapkan oleh pemerintah pada saat suatu negara sedang bersaing dengan negara lain untuk memperebutkan kedudukan tertinggi di pangsa pasar global. 

Dengan kata lain, ketika negara tak lagi bisa bersaing dengan pemasok asing, pemerintah akan turun tangan untuk memastikan perusahaan lokal bisa meningkatkan volume ekspor mereka dengan mengeluarkan kebijakan ini.

Perbedaan antara Kebijakan Tarif dan Subsidi

Kebijakan tarif adalah upaya pemerintah untuk membantu meningkatkan daya saing barang lokal dengan cara penerapan tarif yang tinggi saat impor. Tarif impor yang tinggi membuat harga barang impor mahal di pasar lokal, sehingga konsumen domestik mulai melirik barang dari perusahaan di sekitar mereka.

Sementara itu, kebijakan subsidi ekspor adalah pemberian subsidi dari pemerintah agar harga barang lokal bisa bersaing di pasar global. Artinya, harga barang ekspor lebih murah di pasar dunia.

Dampak Subsidi Ekspor

Kurva Dampak Kesejahteraan dari Subsidi Ekspor di Negara Besar
Kurva Dampak Kesejahteraan dari Subsidi Ekspor di Negara Besar | Sumber Gambar: GitHub Pages

Misalnya, ada negara pengimpor dan pengekspor, kurva permintaan dan penawaran kedua negara tersebut bisa kamu lihat di gambar di atas. Pada intinya, kebijakan tarif meningkatkan jumlah barang yang pemasok lokal jual ke konsumen lokal. 

Sedangkan subsidi ekspor meningkatkan jumlah barang yang pemasok lokal jual ke konsumen asing. Di samping itu, subsidi dapat mengurangi jumlah barang yang produsen lokal jual ke konsumen lokal.

Jika pemerintah memberlakukan kebijakan ini, eksportir akan mengekspor barang sampai selisih antara harga barang di pasar domestik dan pasar luar negeri senilai dengan subsidi. Akibatnya, harga barang di negara pengekspor meningkat, sedangkan di negara pengimpor turun.

Dalam perdagangan internasional, subsidi ekspor adalah hambatan non-tarif karena menimbulkan distorsi di dalam pasar. Kebijakan ini membuat produsen menjual barang mereka dengan harga yang lebih murah dari harga aslinya. Kenyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan prinsip perdagangan internasional yang bersifat adil.

Keadilan di sini berarti suatu negara tidak boleh membuat kebijakan agar perekonomian negaranya meningkat, tetapi merugikan negara lain. Di sisi lain, kebijakan ini membuat para eksportir menjadi kurang mandiri, sehingga mereka selalu bergantung pada pemerintah.

Sebab itulah pemerintah hanya dapat menggunakan kebijakan ini pada perdagangan tertentu saja. Misalnya, pada pengembang sektor yang dianggap berdampak besar bagi perekonomian negara atau kestabilan neraca perdagangan.

Baca Juga: 7+ Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Ekspor

Pembatasan Subsidi Ekspor

Gambaran Proses Pengolahan Produk Primer
Gambaran Proses Pengolahan Produk Primer | Sumber Gambar: Pexels.com

Kebijakan pemerintah ini memang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dalam negeri, tetapi dalam praktiknya seringkali menimbulkan permasalahan dalam perdagangan internasional. Oleh karenanya, pembatasan juga harus pemerintah lakukan.

Melansir dari Kompas.com, Muhammad Sood menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Hukum Perdagangan Internasional (2018), pemberian subsidi dalam perdagangan internasional hanya untuk pengembangan produk primer saja.

Produk primer meliputi produk-produk dari sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan. Maka, subsidi ekspor adalah haram hukumnya untuk produk di luar ketentuan itu. Jika ternyata masih ada produk non-primer yang mendapat subsidi, maka negara yang merasa dirugikan dapat mengenakan bea masuk imbalan.

Contoh Subsidi Ekspor

Titipers pasti pernah mendengar istilah subsidi ekspor, terutama jika kamu atau orang terdekatmu menjadi pelaku aktivitas jual-beli secara global. Ini dia contohnya dalam perdagangan internasional.

1. Perubahan Kebijakan oleh Pemerintah India

Pemerintah India membuat perubahan kebijakan untuk memberikan dukungan dan bantuan pada petani tebu dan produsen gula agar eksportir dapat menaikkan aktivitas ekspor mereka. Selain itu, pemerintah juga menurunkan bunga pada eksportir beras.

2. Keringanan Pajak oleh Pemerintah Amerika Serikat

Pemerintah AS (Amerika Serikat) memberlakukan tarif pajak minimum pada perusahaan multinasional sebesar 10,5% saja dari seluruh penghasilan. Para eksportir barang di Amerika dapat memperoleh pengurangan pajak apabila mereka menggunakan Interest Charge Domestic International Sales Corporation (IC-DISC).

3. Contoh Lain

Pemerintah seringkali memberikan insentif pada perusahaan lokal agar mereka dapat meningkatkan ekspor barang. Kemudian, pemerintah juga melakukan pembayaran langsung untuk menutupi kesenjangan antara harga barang di pasar lokal dan dunia, mengubah peraturan pajak, serta menawarkan pinjaman dengan bunga kecil.

Baca Juga: Contoh Surat Izin Ekspor, Syarat, Biaya dan Cara Mengurusnya

Subsidi Ekspor adalah Kebijakan yang Mudah Dipahami, Kan?

Meski seringkali membuatmu kebingungan, perbedaan antara kebijakan tarif dan kebijakan subsidi ekspor adalah istilah yang semestinya kamu ketahui. Oleh karena itu, artikel ini bisa jadi referensi kamu dalam memahami keduanya. Namun, jika titipers suka yang sat-set anti ribet, buka website Titipbeliin.com saja!

Titipers bisa bebas titip beli apapun dari negara mana pun, seperti Amerika, Inggris, Singapura, Hongkong, dan Cina melalui kami. Jadi, untuk pelaku usaha jastip seperti kamu bisa membeli barang dari supplier luar negeri tanpa takut proses dan persyaratan yang menyulitkan. Tunggu apa lagi, kepoin sekarang!

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.