Rempah-rempah menjadi salah satu komoditas ekspor terkenal di Indonesia yang volumenya semakin meningkat sejak tahun 2023. Bahkan, berdasarkan Badan Pusat Statistika, ekspor rempah Indonesia telah mencapai 148,22 ribu ton dari bulan Januari hingga November 2023, lho!
10 Daftar Rempah yang Jadi Komoditas Andalan Ekspor
Daftar Isi Artikel
Karena rempah rempah dan tanaman obat merupakan komoditas ekspor andalan Indonesia, kamu perlu mengetahui jenis-jenisnya melalui penjelasan di bawah ini. Setidaknya ada sepuluh jenis rempah yang menjadi kunci utama pencapaian target ekspor di Indonesia, mulai dari cengkeh hingga jahe.
1. Cengkeh
Selain sering masyarakat manfaatkan untuk menyedapkan masakan, cengkeh juga dapat berperan sebagai pengobatan tradisional. Kandungan eugenol yang ada dalam cengkeh mempunyai sifat antiinflamasi, antimikroba serta analgesik, sehingga mampu menyembuhkan nyeri gigi dan meredakan masalah pernapasan.
Rempah yang berasal dari Maluku ini juga memiliki harga yang tinggi sejak masa penjajahan Belanda. Akan tetapi, Titipers juga bisa menemukan tanaman cengkeh di berbagai daerah di Indonesia, seperti Kalimantan Timur, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Timur.
Sementara itu, nilai proyeksi ekspor cengkeh di tahun 2024 diperkirakan mencapai US$536.800.000 atau setara dengan Rp8.000.300.000.000,00 (delapan triliun rupiah).
2. Kapulaga
Komoditas ekspor rempah Indonesia juga takkan lengkap tanpa kapulaga. Kapulaga merupakan tanaman yang bisa Titipers temukan di daerah Jawa Barat dan Gunung Honje, Banten. Buah kapulaga mempunyai banyak fungsi, antara lain sebagai obat batuk, sakit perut, dan penghangat tubuh anak-anak.
Buah kapulaga yang memiliki nilai proyeksi ekspor sebesar Rp4.500.000.000.000,00 (4,5 triliun rupiah) juga mempunyai nama berbeda di sejumlah area. Contohnya, kapulaga lebih akrab disebut sebagai kardamon di area Melayu, puwar di area Minangkabau, palogo di daerah Sumatera, kapol di daerah Sunda, dan kapolaha di daerah Madura.
Baca Juga: Cara Riset Barang yang Akan Trend di Indonesia, Terlengkap!
3. Lada
Rempah lada yang kerap dijuluki sebagai “King of Spices” merupakan tanaman asli India yang masuk ke Indonesia sejak abad ke-16. Tanaman lada sendiri bisa Titipers temukan di Provinsi Lampung yang terletak di bagian paling selatan Pulau Sumatera.
Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa salah satu negara tujuan ekspor rempah Indonesia, Vietnam, telah menerima rempah lada dengan nilai tertinggi, yaitu sejumlah US$21.990.000,00 pada tahun 2021. Nilai tersebut masih lebih tinggi daripada nilai ekspor lada ke Amerika Serikat yang sejumlah US$15.640.000,00.
Lada yang juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan ini diperkirakan memiliki nilai proyeksi ekspor sebesar Rp3.300.000.000.000,00 (3,3 triliun rupiah).
4. Kayu Manis
Selain lada, kayu manis juga termasuk ke dalam komoditas ekspor rempah Indonesia yang menguntungkan. Rempah kayu manis memiliki fungsi yang hampir sama dengan lada, yaitu untuk menyedapkan cita rasa makanan. Selain itu, kayu manis juga terkenal akan khasiatnya yang bisa meredakan nyeri menstruasi, lho.
Rempah yang mempunyai banyak manfaat ini diperkirakan mampu meraih nilai proyeksi ekspor 2024 sebesar Rp3.300.000.000.000,00 (3,3 triliun rupiah).
5. Pala
Hampir sama dengan lada, rempah pala juga kerap masyarakat manfaatkan sebagai obat untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti diare dan perut kembung. Tak heran apabila kini banyak orang yang membuat minyak angin atau balsam dari rempah pala.
Buah pala yang super bermanfaat ini mempunyai nilai proyeksi ekspor rempah Indonesia sebesar Rp2.200.000.000.000,00 (2,2 triliun rupiah) di tahun 2024.
6. Bumbu Instan
Indonesia yang mempunyai segudang menu makanan tradisional kini mampu memanjakan masyarakatnya dengan menciptakan bumbu instan aneka masakan tersebut. Alhasil, cara ini mampu memperluas jangkauan bisnis internasional lewat ekspor jutaan pouch bumbu instan ke jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Kesuksesan tersebut menciptakan kesempatan Indonesia untuk melihat nilai proyeksi ekspor sejumlah Rp2.200.000.000.000,00 (2,2 triliun rupiah) pada tahun 2024.
7. Saus
Pada tahun 2016, Indonesia mampu memamerkan produk sambal sebagai komoditas ekspor di China International Import Expo (CIIE). Produk yang banyak masyarakat Indonesia gunakan sebagai penyedap makanan tersebut nyatanya mampu menarik perhatian pasar Tiongkok.
Jadi lewat keberhasilan Indonesia menarik atensi dari pasar Tiongkok pada tahun 2016, nilai proyeksi ekspor sebesar Rp551.000.000.000,00 (551 miliar rupiah) pada tahun 2024 akan mudah dijangkau.
8. Kecap
Beberapa waktu lalu, masyarakat kembali dibuat takjub dengan pencapaian produsen kecap Oishii yang berasal dari Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pasalnya, produsen kecap Oishii mampu mengekspor produknya tersebut ke Arab Saudi dengan nilai Rp577.000.000,00.
Sejak berita baik ini tersiar, Indonesia bisa melihat nilai proyeksi ekspor yang tinggi dari produksi kecap. Bisa diperkirakan nilai proyeksi ekspornya mencapai Rp469.000.000.000,00 (469 miliar rupiah) pada tahun 2024.
9. Vanili
Komoditas ekspor rempah Indonesia yang mampu bersaing berikutnya tidak lain adalah vanili. Peringkat Indonesia sebagai produsen vanili berada persis di bawah Madagaskar se-Asia Tenggara, dan berada di peringkat ketujuh dunia. Sehingga, Indonesia menyumbang kira-kira 30,3 persen dari produksi vanili secara global.
Berdasarkan peringkat yang cukup tinggi tersebut, Indonesia dapat memperkirakan nilai proyeksi ekspor vanili menyentuh Rp49.400.000.000,00 (49,4 miliar rupiah) pada tahun 2024.
10. Jahe
Tanaman jahe yang terkenal bermanfaat untuk menghilangkan rasa sakit, melegakan sistem pencernaan dan mengatasi rasa mual nyatanya juga mampu bersaing sebagai komoditas ekspor andalan Indonesia. Pencapaian ini terbukti pada tahun 2023 saat Indonesia mengekspor jahe gajah ke Bangladesh.
Apabila Indonesia mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspornya, nilai proyeksi yang dapat Indonesia dapatkan adalah sebesar Rp21.000.000.000,00 (21 miliar rupiah).
Strategi Ekspor Rempah Indonesia
Dari sepuluh jenis rempah di atas, tentu Titipers penasaran bagaimana ekspor rempah di Indonesia bisa masuk ke pasar global. Ya, setidaknya terdapat empat cara ekspor rempah-rempah efektif yang pemerintah terapkan, yakni sebagai berikut:
- Menerapkan standar komoditas ekspor bertaraf internasional untuk memastikan kualitas produk yang konsisten dan prima.
- Mengutamakan produk kategori organik dan berkelanjutan, karena adanya perubahan perilaku konsumen yang telah mengarah ke produk organik.
- Meningkatkan kreativitas dalam penjenamaan atau branding sesuai dengan permintaan global.
- Mempromosikan ekspor rempah Indonesia dengan cara bekerja sama dengan distributor dan importir.
Baca Juga: 13 Barang Barang yang Diekspor dengan Kategori Non Migas
Tahukah Kamu Bahwa Impor Juga Sama Menguntungkannya Seperti Ekspor Rempah Indonesia?
Walaupun kegiatan ekspor rempah Indonesia bisa mendorong perekonomian secara signifikan, nyatanya kegiatan impor pun bisa berdampak serupa, lho. Dengan mengimpor barang dari luar negeri, Titipers bisa membuka usaha online shop yang menjual berbagai barang impor berkualitas dengan harga yang lebih tinggi.
Caranya, Titipers bisa langsung mengunjungi Titipbeliin.com dan memilih barang yang kamu perlukan atau ingin dijual kembali. Kamu juga tidak perlu repot mengurus pajak dan administrasinya, karena Titipbeliin.com dapat melakukan semuanya untuk kamu!
Jadi, pastikan keuanganmu juga mengalir deras seperti keuntungan dari ekspor rempah Indonesia dengan membeli barang impor berkualitas melalui Titipbeliin.com. Produk-produk impornya dapat dipastikan mampu meningkatkan keuanganmu secara drastis!