Cara Menghitung Harga Jual – Supaya bisnis tetap bertumbuh, pebisnis wajib memiliki pendapatan dari bisnis yang mereka jalankan. Adapun cara memiliki pendapatan pada suatu bisnis adalah dengan menjual produk atau jasa.
Sebelum produk atau jasa dijual, pebisnis harus menghitung harga jualnya dulu. Dengan perhitungan harga jual yang tepat, pebisnis bisa mendapatkan untung sekaligus menutupi modal yang sudah dikeluarkan.
Lalu, apa sih sebetulnya harga jual itu dan bagaimana cara menghitungnya?
Apa Itu Harga Jual?
Daftar Isi Artikel
Sederhananya, harga jual adalah harga yang diterapkan oleh pebisnis pada produk atau jasa yang ditawarkan, dimana harga itu harus dibayar pelanggan jika ingin mendapatkan produk atau jasa si pebisnis. Selain membantu pelanggan tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan, harga jual juga membantu pebisnis untuk mendapatkan keuntungan dari produk atau jasa mereka.
Baca Juga: Cara Jualan di Shopee Tanpa Stok Barang di Tahun 2023
Harga jual biasanya ditentukan berdasarkan siapa saja target pasar yang diincar dan berapa kira-kira mereka mampu membeli produk atau jasa si pebisnis. Selain itu, modal dan margin keuntungan yang ingin didapat si pebisnis pun juga bisa dijadikan indikator. Setelah itu, harga jual akan dihitung dengan rumus berikut:
Harga Jual = Modal atau Biaya Produksi + Margin Keuntungan yang Diinginkan.
Hasil perhitungan harga jual tidak selalu tetap. Pebisnis bisa menurunkan atau bahkan menaikkan harga jualnya sesuai dengan harga pasar. Apa pun itu, usahakan harga jualnya bisa memberikan keuntungan bagi pebisnis atau setidaknya bisa menutupi biaya produksi yang sudah dikeluarkan.
Cara Menghitung Harga Jual
Sebagai pebisnis, kita harus bisa melakukan perhitungan harga jual secara benar dan taktis. Berikut ini, ada berbagai cara yang harus dilakukan jika ingin menghitung harga jual dengan benar:
1. Cari Tahu Berapa Modal untuk Membeli 1 Pcs Produk
Cara pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui berapa modal yang harus dikeluarkan untuk 1 pcs produk. Cara mengetahuinya cukup mudah, kita bagi saja modal yang kita keluarkan untuk produk yang akan kita jual dengan jumlah produknya. Misalnya: kita membeli kaos dari pemasok sebanyak 100 pcs dengan modal Rp 7,5 juta. Kaos itu lantas akan kita jual nanti. Adapun modal untuk satu pcs kaosnya adalah : 7.500.000/100 = Rp 75 ribu.
2. Tentukan Potensi Margin Keuntungan Produk
Setelah modal kita dapatkan, kini kita beralih ke potensi margin keuntungan produknya. Potensi margin ini kita tentukan berdasarkan berapa biaya kita untuk memproduksi produk yang kita jual. Untuk lebih mudah, kita bisa kalikan saja modal 1 pcs produk kita dengan 0,35.
Baca Juga: Rekomendasi Bisnis Tanpa Modal di HP, Bisa Kerja Dimana Saja!
Contohnya: kita punya kaos yang kita dapatkan dengan modal Rp 75 ribu/pcs. Adapun margin keuntungannya adalah: 75.000 x 0,35= Rp 26.250.
3. Hitung dengan Rumus Harga Jual
Kini kita masuk ke cara paling penting dalam menghitung harga jual. Cara ini akan sangat mudah kita lakukan jika sebelumnya kita sudah menemukan modal untuk 1 pcs produk dan margin keuntungannya.
Kita ambil lagi kedua contoh sebelumnya. Pada dua contoh tersebut, bisa kita simpulkan bahwa modal i pcs untuk produk kaos adalah Rp 75 ribu dengan margin Rp 26.250. Adapun harga jual kaosnya adalah: 75.000 + 26.250 = Rp 101.250.
4. Gunakan Hasil Perhitungan Harga Jual
Jika harga jual sudah kita dapatkan, kita bisa gunakan harganya pada produk atau jasa yang akan kita jual. Sebelum menggunakannya, kita bisa lakukan survey dulu ke lapangan soal berapa pasaran dari produk kita. Dari situ, silakan tentukan apakah tetap akan menggunakan harga jual hasil perhitungan kita atau mau menyesuaikan dengan harga pasaran.
Contoh Cara Menghitung Harga Jual
Menghitung harga jual bisa kita lakukan untuk berbagai penetapan harga jual apa pun, bahkan untuk menghitung biaya berlangganan suatu produk atau menentukan harga jual produk digital. Di bawah ini, ada beberapa contoh cara menghitung harga jual dari berbagai kasus!
Contoh 1
Sebuah perusahaan IT akan mengeluarkan produk perangkat lunak terbaru untuk PC/laptop. Sebelum meluncurkan produknya, mereka akan menentukan berapa biaya produksi untuk setiap produknya dan margin keuntungan dari produk tersebut, sehingga mereka pun bisa menentukan harga jual produknya.
Dari hasil perhitungan mereka, biaya produksi yang harus mereka keluarkan untuk perangkat lunaknya adalah Rp 1 juta. Mereka pun lalu menghitung berapa margin keuntungannya dengan mengalikan biaya tersebut dengan 0,35 (1.000.000 x 0,35), sehingga temukan hasil margin keuntungannya, yaitu Rp 350 ribu.
Dari biaya produksi dan margin tersebut, bisa kita simpulkan jika harga jual dari perangkat lunaknya adalah:
Harga Jual = Biaya Produksi + Margin Keuntungan = 1.000.000 + 350.000= Rp 1.350.000.
Contoh 2
Sebuah media online akan menerapkan biaya langganan untuk konten artikel eksklusif yang mereka punya. Biaya langganan tersebut nantinya akan mereka berlakukan setiap bulannya kepada pelanggan.
Satu konten artikel eksklusif yang mereka punya memiliki biaya produksi Rp 200 ribu. Sedangkan margin keuntungan kontennya adalah Rp 70 ribu (hasil 200 ribu x 0,35).
Adapun harga jualnya adalah: 200.000 + 70.000 = Rp 270 ribu/artikel. Supaya harganya bisa lebih terjangkau, pihak media online pun lalu mengurangi harganya sebesar 10 persen, sehingga harga jualnya menjadi: 270.000 x 10% = Rp 27.000/bulan.
Contoh 3
Seorang ibu akan berjualan nasi bungkus dengan modal untuk membuat 1 pcs nasi bungkusnya adalah Rp 10 ribu dengan margin Rp 3.500. Berdasarkan biaya dan marginnya, harga jual nasi bungkusnya adalah: 10.000 + 3.500 = Rp 13.500.
Sebelum menjual nasi bungkusnya, ibu tersebut sempat melakukan survei untuk mengetahui harga pasaran nasi bungkus. Dari hasil survei sang ibu, kita ketahui jika harga pasaran nasi bungkus adalah Rp 15 ribu/bungkus. Karena sang ibu ingin mendapatkan untung lebih, ia pun lantas menaikkan harga jual nasi bungkusnya sesuai dengan harga pasaran.
Mulai Bisnis Produk Unik dan Cuan Bersama Titipbeliin
Sebagai pebisnis, penting untuk menentukan harga jual untuk setiap produk atau jasa yang mereka punya. Selain membantu pelanggan untuk tahu berapa biaya yang harus mereka keluarkan, harga jual juga bisa membantu pebisnis untuk mendapatkan keuntungan dari produk/jasa mereka.
Harga jual sendiri harus Titipers tentukan dengan metode perhitungan khusus. Metodenya sendiri sudah Mintips jelaskan di artikel ini. Semoga metodenya bisa Titipers praktikkan, sehingga bisa membantu Titipers menentukan harga jual produk/jasa milik Titipers.
Jika nanti Titipers sudah menemukan harga jual yang Titipers inginkan tapi masih ingin cek harga pasaran, Titipers bisa gunakan Alibaba. Di sana, Titipers bisa melihat deretan harga dari berbagai produk di seluruh dunia. Siapa tahu Titipers bisa terinspirasi untuk menetapkan harga jual yang tidak hanya cocok untuk pembeli Indonesia, tetapi juga luar negeri.
Titipers juga bisa berbelanja di Alibaba. Supaya lebih mudah, Titipers bisa melakukannya lewat Titipbeliin. Titipers bisa membeli barang-barangnya dengan mata uang rupiah, serta dalam berbagai metode pembayaran jika memakai Titipbeliin. Jika ingin negosiasi harga barang, Titipbeliin akan membantu Titipers untuk mendapatkan harga yang cocok. Jika Titipers tertarik, Titipers bisa langsung klik link disini!