Pentingnya Pengukuran CBM (Cubic Meter) dalam Pengiriman Barang

Pentingnya Pengukuran CBM (Cubic Meter) dalam Pengiriman Barang

Dalam industri logistik dan pengiriman barang, upaya meningkatkan efisiensi kinerja operasional dan pengiriman barang adalah kunci kesuksesan bisnis. Nah, metode pengukuran barang dengan satuan cubic meter atau CBM adalah salah satu teknik yang seringkali dilakukan oleh banyak perusahaan penyedia layanan ekspedisi. 

Tujuannya untuk mendukung pengiriman internasional yang efisien. Bagi Titipers yang ingin mengetahui lebih dalam seputar konsep pengukuran cubic meter, simak penjelasan di bawah ini!

Apa Itu CBM?

Dalam konteks pengiriman barang, CBM adalah satuan ukuran kubik yang membantu menghitung volume barang sekaligus kapasitas ruang yang diperlukan untuk memuat barang ke sebuah kontainer atau kendaraan pengangkut layanan ekspedisi. 

Baca Juga: 1 CBM Berapa Kilogram? Ketahui Cara Hitungnya Dengan Mudah!

CBM memiliki teori penghitungan yang mengacu pada rumus dasar volume benda tiga dimensi. Sehingga, pengukuran CBM akan dilakukan dengan menghitung panjang, lebar, dan tinggi barang dengan satuan ㎥ (cubic meter atau meter kubik). Berikut ini detail rumus umum cubic meter:

Volume = Tinggi (T) x Panjang (P) x Lebar (L)

Catatan: Ketiga ukuran tersebut sebaiknya dalam satuan meter (m).

Biasanya, CBM adalah unit pengukuran yang bisa kamu gunakan pada barang yang mana memanfaatkan Less Container Load (LCL) sebagai jenis pengirimannya, baik itu pengiriman darat, udara, maupun laut. 

Sebab, barang yang akan kamu kirim memiliki bobot ringan (dalam satuan kilogram), tetapi memiliki ukuran yang besar. Oleh sebab itu, satu ukuran cubic meter tidak sekaligus menghitung total bobot barang, karena hal tersebut akan tergantung jenis barang.

Manfaat Penghitungan CBM

Melalui penggunaan satuan cubic meter, kamu sebagai pemilik layanan ekspedisi dan logistik berkesempatan mendapatkan sejumlah manfaat berikut ini:

  • Dapat merencanakan dan mengoptimalkan pengiriman barang dengan lebih baik.
  • Memaksimalkan penggunaan ruang kargo, karena tidak ada kelebihan atau kekosongan muatan yang bisa mengurangi efisiensi pengiriman.
  • Dapat memilih ukuran kontainer atau kendaraan pengangkut barang yang sesuai dengan kebutuhan volume barang. 
  • Mengoptimalkan penghitungan biaya pengiriman barang yang mencakup biaya penanganan peralatan dan properti terminal pengiriman barang, hingga biaya bahan bakar.

Pada intinya, melalui penghitungan CBM, perusahaan layanan pengiriman dan logistik dapat mengoptimalkan rute dan pengaturan barang secara lebih efisien. Kamu dapat menghitung volume total dari barang yang akan dikirim, lalu mencari rute terbaik yang memungkinkan pemanfaatan ruang kargo secara optimal. 

Oleh karena itu, dengan mengatur barang dengan baik di dalam kontainer atau kendaraan pengangkut, perusahaan dapat menghindari kelebihan muatan atau risiko kerusakan yang disebabkan oleh ketidakstabilan muatan. Supaya pemahaman Titipers tentang cubic meter semakin jelas, yuk simak cara hitung CBM yang mudah berikut ini!

Cara Menghitung CBM Barang

Nah, teori pengukuran cubic meter memiliki keunikan tersendiri, di mana cara penghitungannya berbeda, tergantung pada metode dan jalur pengiriman barang yang digunakan. 

Adapun jalur pengiriman yang biasa digunakan oleh layanan ekspedisi adalah jalur darat, udara, maupun laut. Sehingga, cara hitung CBM adalah sebagai berikut:

1. Hitung CBM Barang dengan Pengiriman Jalur Darat dan Laut

Pada dasarnya, kamu tetap menggunakan rumus volume yang telah disebutkan di atas. Hanya saja, kamu perlu membagi hasil perhitungan volume barang dengan angka 4.000. Untuk lebih jelasnya, berikut ini rumusnya:

CBM = (P x L x T) : 4.000

Angka 4.000 tersebut merujuk pada satuan ukuran khusus pengiriman kargo melalui jalur darat dan laut. Sebagai contoh kasus, misalkan barang yang akan kamu kirim memiliki ukuran 40 cm di setiap sisinya. Maka, ukuran cubic meter barang kamu adalah:

CBM = (40 x 40 x 40) : 4.000 = 16 

Berdasarkan penghitungan rumus, hasil pengukuran 1 CBM dari barang kamu yang memiliki ukuran 40 cm adalah 16 kg. Mudah sekali, bukan?

2. Hitung CBM Barang dengan Pengiriman Udara

Hampir sama dengan rumus cubic meter barang yang dikirim melalui jalur darat dan laut, kamu bisa menghitung CBM barang dengan pengiriman jalur udara menggunakan rumus volume. Namun, perbedaannya adalah kamu harus membagi hasil perhitungan volume barang dengan angka 5.000. Untuk lebih jelasnya, berikut ini rumusnya:

CBM = (P x L x T) : 5.000

Sama seperti penjelasan di atas, angka 5.000 merujuk pada satuan ukuran khusus pengiriman kargo melalui jalur udara. Anggaplah kamu juga memiliki barang dengan ukuran setiap sisinya sebesar 50 cm. Maka, cara penghitungan CBM barang adalah:

CBM = (50 x 50 x 50) : 5.000 = 25

Hasil pengukuran 1 CBM dari barang kamu yang memiliki ukuran 50 cm adalah 25 kg. Perlu kamu catat, bahwa kedua rumus di atas sejatinya hanya berlaku untuk kemasan barang yang memiliki bentuk beraturan, seperti balok dan kubus. 

Nah, apabila barang kamu memiliki kemasan dengan bentuk silinder atau bentuk tak beraturan, maka kamu bisa ikuti cara penghitungan berikut ini.

3. Hitung CBM Barang yang Berbentuk Silinder dan Tak Beraturan

Cara hitung cubic meter barang yang memiliki bentuk silinder, misalnya pipa atau karpet, sebenarnya sederhana. Kamu hanya perlu menggunakan rumus volume tabung, lalu dibagi dengan satuan khusus sesuai jalur pengiriman barang (4.000 untuk jalur darat dan laut, 5.000 untuk jalur udara). 

Rumus hitung CBM barang berbentuk silinder adalah:

Volume = Luas lingkaran x tinggi = π atau 3,14 x jari-jari x jari-jari x tinggi

Sedangkan cara hitung CBM barang yang memiliki bentuk tak beraturan adalah dengan mengetahui tinggi terpanjang, lebar terpanjang, dan panjang terpanjang dari barang terlebih dahulu. Berikut ini detail rumusnya:

Volume = Panjang (maksimal) x Lebar (maksimal) x Tinggi (maksimal)

Barulah setelah itu kamu bagi hasil akhir hitungan volume barang dengan satuan khusus sesuai jalur pengiriman barang. Sehingga, rumus penghitungan CBM untuk kedua barang tersebut adalah:

CBM = (Luas lingkaran x tinggi) : 4.000 (jalur darat dan laut) atau 5.000 (jalur udara)

CBM = (Panjang (maksimal) x Lebar (maksimal) x Tinggi (maksimal)) : 4.000 (jalur darat dan laut) atau 5.000 (jalur udara)

Pada intinya, pengukuran dan perhitungan cubic meter yang akurat sangat penting untuk memastikan ketepatan estimasi kapasitas dan biaya pengiriman yang harus Titipers keluarkan. Sehingga, kamu bisa merencanakan dan mengoptimalkan pengiriman barang dengan lebih baik.

Sudah Tahu Apa Pentingnya Hitungan CBM untuk Pengiriman Barang?

belanja dari luar negeri

Itu dia penjelasan singkat namun lengkap tentang CBM atau cubic meter yang perlu Titipers ketahui. Jika kamu berencana membeli suatu barang dari luar negeri dalam jumlah besar, maka kamu tidak perlu khawatir soal perhitungan CBM dan proses pengirimannya. 

Sebab, kamu bisa gunakan layanan importir atau jasa titip beli produk terpercaya seperti Titipbeliin.com. Melalui Titipbeliin.com, kamu bisa membeli barang apapun dari Amerika Serikat, Inggris, China, dan Singapura tanpa harus repot mengurus pajak impor bea cukai dan proses pengirimannya. Mulai dari produk aksesoris, agrikultur, perabotan rumah tangga, aksesoris kendaraan, produk elektronik, pakaian, tas, bahan bangunan, bahan kimia, kosmetik dan skincare, hingga bahkan produk bisnis. Tunggu apa lagi? Yuk, coba layanan dari Titipbeliin.com sekarang juga!

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.