Devisa Hasil Ekspor (DHE) memiliki peranan yang cukup krusial dalam memperkuat keuangan negara dan mendukung kemajuan bangsa. Bahkan, berdasarkan catatan Bank Indonesia, perolehan Term Deposit valas DHE Sumber Daya Alam sebesar USD1,95 miliar; terhitung per 20 Maret 2023.
Bagi yang bergelut di bidang ekspor impor, mengetahui DHE adalah suatu keharusan. Bukan hanya karena kontribusinya terhadap ekonomi negara, tetapi juga menyangkut perizinan dan pengelolaan keuangan bisnis. Oleh sebab itulah, berikut pengertian, jenis, cara, dan contoh perhitungan DHE yang perlu kamu ketahui!
Pengertian Devisa Hasil Ekspor
Daftar Isi Artikel
Sesuai dengan namanya, istilah ini berasal dari dua kata utama, yaitu “devisa” dan “ekspor”. Berdasarkan peraturan BI No. 7 tahun 2023, devisa diartikan sebagai suatu aset dan kewajiban finansial yang digunakan dalam transaksi internasional, sedangkan ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean.
Berdasarkan kedua pengertian tersebut, devisa hasil ekspor adalah aset dan kewajiban finansial untuk setiap kegiatan mengeluarkan barang hasil dari pengelolaan sumber daya alam atau non sumber daya alam, ke luar negeri dari daerah pabean.
Baca Juga: Pengertian Devisa Negara Adalah, Hingga Contoh & Fungsi
Aturan Devisa Hasil Ekspor
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 36 tahun 2021 tentang DHE, sejak 1 Agustus 2023, berlaku beberapa aturan sebagai berikut.
- Para eksportir dari sektor perkebunan, kehutanan, pertambangan, dan perikanan wajib menempatkan devisa hasil ekspor, minimal 30 persen ke rekening bank khusus dalam negeri.
- Paling singkat selama 3 bulan sejak ditempatkan, nilai minimal 30 persen tersebut harus masuk ke dalam sistem keuangan Indonesia, yaitu Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau bank yang melakukan kegiatan usaha dengan valuta asing.
- Ketentuan DHE ke rekening khusus sebesar 30% ini, diwajibkan terhadap eksportir yang memiliki DHE SDA dengan nilai ekspor 250.000 dollar AS atau lebih.
- Penempatan DHE dilaksanakan paling lambat pada akhir bulan ke-3 setelah eksportir melakukan pendaftaran Pemberitahuan Pabean Ekspor (PPE).
- Jika poin-poin sebelumnya tidak dilakukan, maka akan diberikan sanksi atau denda sesuai aturan yang berlaku.
Jenis Devisa Hasil Ekspor
Secara umum, DHE terbagi menjadi dua jenis, antara lain.
1. Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA)
Sesuai namanya, DHE SDA merupakan devisa yang didapatkan dari kegiatan pengolahan, pengusahaan, atau pengelolaan sumber daya alam yang mencakup pertambangan, perkebunan, kehutanan, hingga perikanan. Contohnya yaitu hasil dari ekspor kelapa sawit, kopi, udang, kakao, batu bara, ferro nickel dan banyak lagi.
2. Devisa Hasil Ekspor Non Sumber Daya Alam (DHE Non-SDA)
DHE Non-SDA merupakan DHE yang didapatkan dari kegiatan pengolahan, pengusahaan atau pengelolaan selain sumber daya alam. Contohnya yaitu hasil dari ekspor obat-obatan dan barang dari hasil pabrik atau industri.
Cara Menghitung Devisa Hasil Ekspor
Berikut ini langkah-langkah menghitung DHE yang bisa titipers ikuti:
- Ketahui dulu persentase devisa hasil ekspor yang sedang berlaku. Adapun yang saat ini berlaku adalah 30% dari hasil ekspor.
- Hitung devisa ekspor berdasarkan rumus berikut.
DHE = Besaran Hasil Ekspor X Persentase DHE
- Khusus DHE 3 bulan, tinggal totalkan keseluruhan nilai berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya.
Contoh Perhitungan Devisa Hasil Ekspor
Berikut ini contoh perhitungan DHE yang bisa kamu jadikan acuan.
Contoh Soal
Sebuah perusahaan melakukan ekspor barang dan memasukkan devisa ekspor pada reksus dari bulan Mei sampai Agustus 2023, dengan rincian sebagai berikut:
- US$600.000 pada 1 Mei 2023 pada reksus valas A1 di Bank A;
- US$700.000 pada 2 Mei 2023 pada reksus valas A2 di Bank A;
- US$400.000 pada 3 Juni 2023 pada reksus valas B1 di Bank B;
- US$300.000 pada 4 Juni 2023 pada reksus valas L1 di LPEI;
- US$700.000 pada 5 Juni 2023 pada reksus rupiah B2 di bank B; dan
- Bulan Juli 2023 tidak terdapat pemasukan DHE SDA pada reksus.
Berapakah devisa hasil ekspor dari kasus tersebut?
Perhitungan
Dengan kondisi tersebut, maka perhitungan DHE dan kewajiban parkir devisanya sebagai berikut:
- Pada Mei 2023
1 Mei : US$600.000 x 30% = US$180.000
2 Mei : US$700.000 x 30% = US$210.000
- Pada Bulan Juni
3 Mei : US$400.000 x 30% = US$120.000
4 Mei : US$300.000 x 30% = US$90.000
5 Mei : US$700.000 x 30% = US$210.000
- Pada Bulan Juli : 0
- Total Keseluruhan nilai ekspor selama 3 bulan : US$180.000 + US$210.000 + US$120.000 + US$90.000 + US$210.000 + 0 = US$810.000
Jadi, selama 3 bulan, eksportir wajib memiliki total penempatan devisa hasil ekspor pada reksus paling sedikit US$810.000.
Baca Juga: Tujuan Diversifikasi Ekspor dan Manfaatnya Lengkap
Lebih Paham Apa Itu Devisa Hasil Ekspor?
Setelah mengetahui pengertian, jenis, hingga cara menghitung devisa hasil ekspor tersebut, bisa langsung kamu terapkan sendiri. Namun, jika saat ini Titipers membutuhkan alat atau barang untuk menyokong kegiatan ekspor, maka Titipbeliin adalah pilihannya.
Titipbeliin merupakan perusahaan end to end yang bisa membantu kamu membeli barang impian mu dari luar negeri. Dengan harga yang bersahabat, aman, dan kemudahan dalam proses transaksinya, Titipbeliin adalah pilihan terbaik untuk mempercayakan pembelian barangmu.
Apalagi tersedia track order barang, jadi hanya dengan mengandalkan internet, gadget, dan uang, kamu sudah bisa mendapatkan berbagai barang untuk keperluan ekspor ke rumah atau alamat perusahaan. Informasi selengkapnya, Titipers bisa langsung kepoin website Titipbeliin.
