Cara Membuat Brand Sendiri

Cara Membuat Brand Sendiri dengan Mudah

Cara Membuat Brand Sendiri – Sebagai pebisnis, kita tidak hanya harus menentukan apa produk atau jasa yang akan ditawarkan. Pebisnis juga harus menentukan apa brand dari bisnis yang mereka lakukan.

Brand adalah identitas bagi suatu bisnis sekaligus penambah daya tarik di mata konsumen. Perlu cara-cara khusus untuk membuat suatu brand. Lalu, apa saja cara untuk membuatnya?

Apa Itu Brand?

Sebelum membahas bagaimana cara membuat brand, mari kita bahas dulu apa sih brand itu. Sederhananya, brand adalah identitas suatu bisnis yang membuatnya berbeda dari bisnis lainnya, serta membuat bisnis tersebut jadi menarik di mata pelanggan. Brand bisa berbentuk apa saja, baik itu logo, slogan, atau bahkan audio.

Baca Juga: Rekomendasi Bisnis Tanpa Modal di HP

Brand yang baik harus bisa mencerminkan image dari pebisnis atau produk dari suatu bisnis. Supaya brand yang diusung bisa melekat di mata pelanggan, pebisnis harus selalu menerapkan brand pada setiap promosi produk yang dilakukan sambil tetap membuat produk berkualitas.

Cara Membuat Brand Sendiri

Dalam membuat suatu brand, pebisnis bisa mengandalkan jasa marketing atau orang-orang yang jago membuat brand. Tapi, pebisnis pun juga bisa membuatnya sendiri jika ingin lebih hemat biaya, serta ingin bisa lebih leluasa dalam membuat brand.

Setidaknya ada 8 cara membuat brand sendiri, yaitu:

1. Kenali Target Pasar

Kenali Target Pasar

Seperti halnya dalam membuat produk, pebisnis juga harus mengenal target pasar saat ingin membuat brand sendiri. Disarankan untuk menargetkan target pasar yang spesifik. Misalnya: alih-alih menjadikan “anak muda” sebagai target pasar, pebisnis bisa mengincar target pasar yang lebih spesifik, yaitu “anak muda yang masih kuliah dengan rentang usia 18-22 tahun”. Dengan cara ini, kita bisa lebih mudah membuat berbagai aspek yang berkaitan dengan brand, seperti logo, slogan, dan audio.

2. Tentukan Posisi Brand di Mata Target Pasar dan Brand Pesaing

Tentukan Posisi Brand di Mata Target Pasar dan Brand Pesaing

Setelah target pasar ditentukan, pebisnis harus menentukan dimana posisi brand di mata target pasar dan brand pesaing. Dengan cara ini, brand yang kita buat bisa lebih standout di antara brand lainnya.

Baca Juga: Cara Bisnis Impor Modal Kecil

Cara menentukan posisi brand bisa dilakukan dengan memberi pernyataan pada produk yang dibuat. Misalnya: jika pebisnis mengeluarkan produk pakaian, pebisnis bisa membuat pernyataan jika pakaian tersebut cocok digunakan untuk anak muda berusia 18-22 tahun yang ingin fashionable dengan harga dibawah Rp 300 ribu.

3. Tentukan Nama Brand

Tentukan Nama Brand

Ini adalah cara yang paling krusial untuk dilakukan karena jika berhasil melakukannya, brand buatan kita akan semakin dikenal luas. Menentukan nama brand bisa dengan berbagai metode. Bisa dengan menggunakan nama si pemilik brand seperti yang dilakukan Calvin Klein atau menggunakan singkatan seperti BMW. Apa pun, pastikan nama brand yang digunakan gampang diingat dan diucapkan oleh siapa pun. Pastikan juga nama brand tersebut belum pernah dipakai pebisnis lain. 

4. Ceritakan Asal Mula Terbentuknya Brand

Asal Mula Terbentuknya Brand

Untuk membuat pelanggan tertarik, pebisnis harus menceritakan asal mula terbentuknya brand yang sudah kita ceritakan sebelumnya. Kita bisa menceritakan hal tersebut di situs resmi yang kita buat atau lewat media sosial.

Dalam cerita yang kita tulis, kita bisa jelaskan mengapa kita menggunakan nama brand dan apa tujuan mendirikan brand tersebut. Jika punya modal lebih, kita juga bisa menceritakan asal mula brand kita dalam bentuk video yang nantinya kita publish di YouTube.

5. Buat Visual Brand yang Menarik

Buat Visual Brand yang Menarik

Jika ingin menampilkan brand dalam bentuk visual, pastikan visualnya bisa menarik perhatian orang banyak. Kita bisa membuat visualnya secara mandiri atau meminta bantuan jasa desain grafis. Ada beberapa aspek yang harus kita perhatikan saat merancang visual untuk brand, yaitu:

  • Warna: kita bisa menerapkan aspek ini pada beberapa aspek visual brand seperti kemasan produk, warna logo, dan situs resmi brand. Pilihlah warna yang bisa memberikan kesan bagi pelanggan. Misalnya: jika ingin memberikan kesan santai pada pelanggan, kita bisa gunakan warna biru pada visual brand kita.
  • Font: seperti halnya warna, font juga bisa memberikan kesan khusus bagi pelanggan. Misalnya saja sans-serif yang bisa memberikan kesan modern.
  • Image: aspek visual ini bisa berbentuk gambar, ilustrasi dan logo. Khusus logo, akan Mintips bahas di poin berikutnya.

6. Buat Logo Brand

Buat Logo Brand

Salah satu aspek visual brand yang harus ada adalah logo brand. Aspek visual ini bisa memperkuat identitas suatu brand, serta menjadi hal pertama membuat pelanggan ingat saat menyebut brand kita.

Pastikan kita membuat logonya dengan sederhana tapi menarik. Misalnya saja logo Apple yang hanya berupa apel yang tergigit. Ada beberapa tipe logo yang bisa digunakan, yaitu:

  • Logo Emblem: merupakan logo yang berada pada suatu lingkaran atau perisai. Misalnya logo Starbucks.
  • Logo Maskot: merupakan logo yang berupa karakter manusia. Misalnya logo Wendy’s.
  • Logo Huruf: sesuai namanya, logo ini hanya berbentuk huruf saja. Misalnya BMW  dan IBM.
  • Logo Kombinasi: logo yang memadukan nama perusahaan dan gambar.Misalnya logo Taco Bell.

7. Buat Slogan untuk Brand

Buat Slogan untuk Brand

Slogan sebetulnya adalah hal opsional dalam membuat suatu brand. Namun, kita bisa menggunakannya jika ingin menambah jangkauan brand kita, serta membantu pelanggan semakin memahami brand kita. Titipers bisa menulis slogannya dengan gaya bahasa yang lugas atau kiasan, serta dalam satu kalimat saja.. 

Salah satu contoh slogan yang cukup ikonik adalah slogan Teh Botol Sosro, yaitu “apa pun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro”. Lewat slogan ini, Teh Botol Sosro seolah memberitahukan kita jika siapa pun bisa meminum Teh Botol Sosro, terlepas apa pun makanan yang mereka santap..

8. Terapkan Brand

Terapkan Brand

Setelah brand terbentuk, kita bisa menerapkan brand tersebut. Kita bisa menerapkannya pada kemasan produk kita, media sosial, situs resmi, atau toko online kita. Cara ini bisa membuat pelanggan semakin kenal dengan brand kita. 

Sebelum menerapkannya, kita harus mensosialisasikan brand-nya ke karyawan kita terlebih dulu. Dengan begitu, para karyawan bisa memahami seperti apa brand kita, sehingga mereka pun bisa menjelaskan brand kita ke pelanggan.

Itulah beberapa cara membuat brand sendiri yang bisa Titipers praktikkan. Semoga bisa menjadi panduan bagi para pebisnis yang ingin belajar membuat brand sendiri. Jika Titipers ingin mencari beberapa referensi brand, Titipers bisa coba kunjungi situs Alibaba. Pada situs tersebut, terdapat banyak brand dan penjual dari seluruh dunia yang bisa Titipers jadikan referensi.

bisnis

Selain untuk mencari referensi, Titipers juga bisa berbelanja di sana. Supaya lebih mudah, Titipers bisa berbelanja di Alibaba lewat perantara Titipbeliin. Transaksinya pun bisa Titipers lakukan dengan mata uang rupiah serta berbagai metode pembayaran.

Titipers pun juga bisa negosiasi harga jika menggunakan Titipbeliin. Jangan khawatir soal keamanan barangnya, karena barangnya sudah mendapat jaminan proteksi dan bisa sampai sesuai estimasi waktu yang ditentukan. Silakan klik disini jika Titipers tertarik untuk melakukannya!

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.