Biografi KH Ahmad Dahlan

Biografi KH Ahmad Dahlan Pendiri Organisasi Islam Terbesar di Indonesia

KH Ahmad Dahlan dikenal sebagai seorang ulama dan tokoh pembaharuan Islam di Indonesia. Biografi KH Ahmad Dahlan pun kian dicari, setelah beliau mendirikan organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni Muhammadiyah.

Bahkan, KH Ahmad Dahlan juga dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia, karena perjuangan hingga jasa-jasanya. Gelar tersebut pun dituangkan dalam SK Presiden RI No.657 tahun 161, 27 Desember 1961.

Agar kamu bisa lebih mengenal sosok ini, langsung saja simak informasi terkait biografi KH Ahmad Dahlan.

Di dalam biografi KH Ahmad Dahlan, kamu bisa mengetahui tempat, tanggal lahir, riwayat pendidikan, keluarga, organisasi, hingga peninggalan-peninggalan.

Profil KH Ahmad Dahlan 

KH Ahmad Dahlan

Anak Ke-4 dari 7 Bersaudara

Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir pada 1 Agustus 1868, di Kota Yogyakarta, di mana saat kecil beliau lebih akrab dipanggil Muhammad Darwis. KH Ahmad Dahlan adalah anak keempat dari tujuh bersaudara. Mayoritas saudaranya adalah perempuan, kecuali ia dan adik bungsunya.

Baca Juga: Rekomendasi Novel yang Bagus Terbaru 2022 untuk Si Hobi Baca

Sejak ia lahir, ia sudah menjadi salah satu keturunan seorang pelopor penyebaran Islam di Jawa, yakni Maulana Malik Ibrahim dan KH Ahmad Dahlan menjadi keturunan kedua belas.

Riwayat Pendidikan KH Ahmad Dahlan

Menetap di Mekkah

Meski riwayat pendidikan di biografi KH Ahmad Dahlan tidak formal, namun pengalamannya dalam mempelajari pengetahuan Islam, sangat luas. Bahkan, ia sudah pergi haji sejak usia 15 tahun dan menetap di Mekkah selama lima tahun.

Selama di sana, KH Ahmad Dahlan mempelajari banyak pemikiran pembaharuan dalam Islam, dengan sosok seperti Muhammad Abdul, Al-Afghani, Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah.

Sempat Pulang Kampung dan Kembali ke Mekkah

Pada tahun 1888, KH Ahmad Dahlan pulang ke kampung halamannya di Yogyakarta, lalu di kembali lagi ke Mekkah pada tahun 1903 dan menetap selama dua tahun.

Menikahi Siti Walidah/Nyai Ahmad Dahlan

Sepulangnya dari Mekkah, KH Ahmad Dahlan menikahi Siti Walidah atau biasa dikenal dengan nama Nyai Ahmad Dahlan. Siti Walidah sendiri adalah seorang Pahlawan Nasional juga, sekaligus pendiri Aisyiyah dan merupakan anak dari Kyai Penghulu Haji Fadhil atau sepupunya sendiri.

Memiliki 6 Anak & Menikahi Janda

Setelah menikah, KH Ahmad Dahlan dan Siti Walidah dikaruniai enam orang anak, yakni:

  • Djohanah
  • Siradj Dahlan
  • Siti Busyro
  • Irfan Dahlan
  • Siti Aisyah
  • Siti Zaharah

Selain itu, KH Ahmad Dahlan diriwayatkan pernah menikahi beberapa orang wanita:

  • Nyai Abdullah (Janda dari H. Abdullah)
  • Selanjutnya menikahi Nyai Rum (Adik Kyai Munawwir Krapyak)
  • Nyai Aisyah (Adi Adjengan Penghulu Cianjur, “Dandanah” dan dikaruniai satu putera)
  • Nyai Yasin Pakualaman Yogyakarta

Organisasi 

Organisasi KH Ahmad Dahlan

Pada biografi KH Ahmad Dahlan, juga memuat banyak riwayat organisasi yang pernah diikutinya. Salah satunya ia pernah masuk Boedi Oetomo pada tahun 1909. Dalam organisasi tersebut juga banyak tokoh-tokoh nasionalis, di mana KH Ahmad Dahlan ikut memberikan pelajaran-pelajaran.

Karena pelajaran yang diberikan sangat bermanfaat, KH Ahmad Dahlan disarankan untuk mendirikan sekolah sendiri, dengan beberapa dukungan seperti organisasi yang bersifat permanen. Sehingga, ketika pemiliknya meninggal, sekolah akan tetap ada.

Peninggalan-peninggalan KH Ahmad Dahlan

Mendirikan Organisasi Muhammadiyah

Sejarah pendirian organisasi Muhammadiyah, menjadi riwayat yang paling dikenal pada biografi KH Ahmad Dahlan. Tepatnya pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330), organisasi yang bergerak di bidang kemasyarakatan dan pendidikan, dibentuk.

Mendirikan Aisyiyah

Organisasi lain yang didirikan adalah Aisyiyah bersama dengan istrinya Nyai Ahmad Dahlan. Masih menjadi bagian dari Muhammadiyah, Aisyiyah ini adalah organisasi yang dikhususkan untuk kaum wanita.

Mendirikan Hizbul Wathan

Wanita menjadi salah satu pemeran yang penting dalam perjuangan kaum pria, sebagai pendamping. Sehingga KH Ahmad Dahlan mendirikan organisasi atau Padvinder/Pramuka, bernama Hizbul Wathan atau H.W.

Mendirikan Sekolah-sekolah Agama dan Fasilitas Umum

Di sekolah tersebut, diajarkan pengetahuan umum, pengetahuan agama dan Bahasa Belanda, seperti di Sekolah Muhammadiyah H.I.S met de Qur’an.

Tidak hanya sekolah, KH Ahmad Dahlan juga membangun fasilitas-fasilitas seperti masjid, langgar, rumah sakit, poliklinik, dan rumah yatim piatu.

Pemikiran AH Ahmad Dahlan Terkait Islam 

Di biografi AH Ahmad Dahlan juga banyak menceritakan, mengapa ia menjadi sosok pembaharuan Islam. Pasalnya, ia memiliki pemikiran yang dikaji melalui kacamata modern, bahwa didekati dengan panggilan dan tuntutan zaman, dan bukanlah dilihat secara tradisional.

Ketika membaca Al Quran, kita juga diajarkan tidak hanya untuk fasih membacanya dan hafal. Tapi juga wajib untuk memahami makna hingga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Buku Self Improvement Terbaik yang Ringan untuk Dibaca

Namun, ada beberapa peristiwa yang tidak mengenakan pada saat KH Ahmad Dahlan membuat pembaharuan yang agak menyimpang dari tradisi. Sehingga ia dianggap aneh, diteror, diancam, dilempari batu dan lainnya.

Bahkan, ia juga dituduh sebagai Kyai palsu dan hal tersebut tidak membuatnya mundur. Karena, untuk melakukan sebuah pembaharuan, tentunya akan ada berbagai risiko dan ia harus menerimanya.

Pada akhirnya, masyarakat perlahan, menerima perubahan atau pembaruan ajaran agama yang diajarkan. Bahkan, usahanya berhasil dan berdampak positif bagi Indonesia, karena banyak massa yang menjadi anggota Muhammadiyah.

Sehingga, Muhammadiyah menjadi organisasi Islam dengan massa terbesar di Indonesia. KH Ahmad Dahlan pun menjadi ulama Islam pertama dan satu-satunya di Indonesia, yang melakukan pendidikan dan perbaikan kehidupan um’mat, bukan dengan pesantren/kitab karangan tapi dengan organisasi.

KH Ahmad Dahlan Meninggal di Usia 54 Tahun

Tanggal 23 Februari 1923 KH Ahmad Dahlan meninggal dunia di usia 54 tahun, di Yogyakarta, dan makamkan juga di Yogyakarta, tepatnya di kampung Karangkajen, Brontokusuman, wilayah bernama Mergangsan di Yogyakarta.

Biografi KH Ahmad Dahlan juga dituangkan dalam buku dan film yang berjudul “Sang Pencerah”, di mana film ini bercerita juga tentang kisah perjalanan dan terbentuknya organisasi Muhammadiyah.

Nah, itu dia beberapa informasi terkait biografi KH Ahmad Dahlan, yang merupakan tokoh penting, khususnya pada pengetahuan ajaran agama Islam. Kamu bisa baca atau nonton filmnya agar bisa mengenal lebih dalam sosok KH Ahmad Dahlan.

Beli Buku Biografi Tokoh-tokoh Penting Dunia, Impor via Titipbeliin

Ketahui juga biografi tokoh penting nasional hingga dunia lainnya, dengan membaca buku biografinya. Dapatkan buku-buku biografi tokoh-tokoh penting, di toko yang tepat.

Untuk yang cari buku biografi tokoh-tokoh penting dunia, kamu bisa cari dan beli secara impor melalui Titipbeliin.com. Selain lebih praktis dan mudah, beli buku via Titipbeliin.com juga bebas biaya pajak loh!

Jangan khawatir juga akan proses pembayaran hingga pengiriman yang ribet. Karena kamu bisa bayar pakai rupiah, dengan metode pembayaran yang sangat beragam. Mulai dari virtual account, manual transfer, OVO, hingga Alfamart.

Jika kamu masih bingung cara cari buku, cara beli, dan lain-lainnya, kamu bisa minta bantuan personal shopper Titipbeliin.com, yang siap membantu. Kamu juga bisa konsultasi gratis 24 jam!

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.